Jumat, 04 November 2011

FINAL FANTASY, RPG fenomenal dari negeri SAKURA

Industri game Jepang tercatat sudah berkembang sejak era 70 an, mulai dari dirilisnya konsol ATARI, Nintendo sampai era sekarang Playstation. Banyak genre dan judul game yang bermunculan selama periode panjang itu, salah satunya genre RPG (Role Playing Game). Penggemar game pasti tahu genre ini, penjelasannya adalah dalam genre ini biasanya ada karakter utama yang memiliki tujuan tertentu dalam misinya yang ujung-ujungnya nanti akan menyelamatkan dunia. Dalam misi tersebut player tidak akan sendiri tetapi bersekutu dengan beberapa atau banyak orang yang membantu setiap misinya. Bicara RPG memang tidak bisa lepas dari franchise laris andalan SQUARE ENIX, FINAL FANTASY atau disingkat FF. Game RPG yang dulunya dikembangkan oleh SQUARE CO. LTD awal tahun 85 ini boleh dibilang adalah salah satu prototipe RPG dalam industri game Jepang. Bila dibandigkan dengan serial RPG lain FF memang memiliki sejarah yang paling panjang (Selain DRAGON QUEST) dan jumlah serinya sendiri sudah menyentuh seri ke 14 itu belum termasuk serial spin off nya seperti game FF tactics yang bergenre strategi maupun FF dissidia yang bergenre action adventure.

Awal dimulainya Fantasy yang pertama

Pengembang FF saat itu SQUARE CO. LTD hanyalah developer game yang baru berkembang dan belum memiliki game andalan. SQUARE berniat membuat sebuah game yang sekiranya bisa menjadi hit di Jepang. Mereka berharap bisa membuat game yang bisa menyaingi game FAMICOM/nintendo yang populer di Jepang saat itu DRAGON QUEST garapan ENIX (Siapa yang menyangka dua perusahaan yang saling bersaing ini akhirnya bersatu pada 2003). Akhirnya segala sumber daya mereka kerahkan untuk mengembangkan sebuah game yang menjadi harapan terkahir mereka. Mereka menamakannya suatu impian/imajinasi yang terakhir (Final Fantasy). Siapa yang menyangka game yang sekiranya menjadi seri terakhir mereka itu menuai kesuksesan di Jepang sampai mereka merilis seri ketiga. Akhirnya FF dirilis di AS dan mendapat sambutan yang hangat dari gamer Nintendo saat itu. Jadilah FF dirilis tidak hanya di Jepang tetapi juga di AS. 
Final Fantasy Origin yang dirilis untuk PS1
Ini suatu lompatan besar buat SQUARE saat itu, bila bisa menaklukan pasar AS seolah-olah pasar dunia pasti mengikuti sebab bila memasuki pasar AS, biasanya game tersebut akan ditranslasikan ke bahasa Inggris dan benar saja sampai seri keenam serial FF selalu ditunggu-tunggu oleh penggemarnya baik di Jepang maupun AS. Beberapa seri awal ini beberapa kali dibuat ulang dengan sentuhan grafis terkini oleh perusahaan yang kini bernama SQUARE ENIX itu seperti FF ORIGINS (berisi FF 1-2), FFV , VI untuk Playstation. FF 3 dan 4 juga diremake ulang untuk Nintendo DS. Beberapa gamer berharap SQUARE ENIX mau meremake ulang FF V dan VI dengan grapis 3D, namun itu hanya harapan saja, mengingat SQUARE ENIX sekarang lebih fokus mengembangkan FF untuk konsol next-gen mereka.

Gameplay Final Fantasy

Sistem permainan dalam FF seperti RPG pada umumnya, gamer biasanya dapat menjelajahi dungeon, membeli senjata, membunuh monster dan adanya peningkatan level karakter. Uniknya dalam FF gamer bisa memanggil makhuk mistis /summon ke dalam pertempuran sejak FF3. Selain itu adanya giliran dalam menyerang musuh yang disebut turn based atau sistem ATB (Active Time Battle) ATB sudah digunakan dari FFIV sampai sekarang. dalam sistem ini gamer baru bisa menyerang musuh bila meteran gauge pada bawah layar telah mencapai maksimal.
Sistem pertempuran baru FF dalam FFXIII-2
Basic gameplay seperti ini masih berlanjut sampai seri 14 hanya ada perbedaan dalam kustomisasi skill, dan sistem pertempuran. Namun secara umum gamer sudah pasti bisa : menjelajahi area dan dungeon, melawan musuh, membeli senjata/armor, (kecuali FFVIII) ada peningkatan level bila gamer rajin melawan musuh, dan pada akhirnya akan melawan Big Boss, sebelum pada akhirnya menamatkan game tersebut.

Dimulainya peralihan grapis ke 3 Dimensi

Peralihan teknologi konsol pun dimulai, dirilisnya Sony Playstation pada 1995 membuat SQUARESOFT pada saat itu beralih merilis game untuk PS dan meninggalkan NINTENDO sejak FF VI dirilis. Akhirnya mereka merilis FFVII untuk PS. Boleh dibilang inilah serial FF yang pertama kali ngetop di Indonesia, gamer Indonesia kurang familiar dengan seri FF awal di era FAMICOM dulu, kecuali seri yang sudah diremake ulang.
Cloud Strife, karakter utama FFVII
FFVII merupakan Final Fantasy pertama dengan sentuhan teknologi 3D, bukan hanya itu, mereka juga menyisipkan adegan FMV (Full Motion Video) dalam gamenya. Apa itu FMV? FMV merupakan potongan adegan mirip filem yang menyatu dengan gamenya. Itu merupakan terobosan baru dalam dunia RPG. FF VII bisa dibilang menjadi primadona untuk konsol PS pada eranya. SQUARESOFT pun untung besar dan mereka berniat menjadikannya satu-satunya serial FF yang memiliki banyak cabang cerita. Tidak heran SQUARE ENIX membuat banyak prekuel maupun sequel dari serial FF yang dianggap paling keren ini. Inilah judul-judul tambahan dari serial FFVII : FFVII Before crisis, Crisis Core, dan dirge of cerberus. Bahkan ada serial movienya yang berjudul FFVII advent children. FFVII menggunakan battle system yang disebut ATB dan materia job system, gamer dapat memasang materia pada tubuh agar bisa mengeluarkan skill atau magic, gamer juga dapat memanggil makhluk mistis/summon bila memasang materia tertentu. 
Opening FMV dalam FFVIII
Pada 1999 SQUARESOFT akhirnya merilis FFVIII, mereka makin memperbanyak tampilan FMV dalam gamenya, intro gamenya saja diawali dengan FMV yang lumayan panjang dan keren. SQUARESOFT juga merombak penampilan karakter pada FFVII yang terkesan kaku, dan kuntet manjadi lebih proporsional. Meskipun begitu ada kritik tajam dari gamer karena dihilangkannya sistem armor, dan uang. Gamer tidak bisa membeli senjata dan uang didapat dari gaji sebagai tentara bayaran. Gameplay juga cukup disorot karena gamer bisa memanggil makhluk mistis yang dipanggil Guardian Force tanpa menggunakan MP (magic point) alias tanpa batas. Magic dan senjata terkesan kurang berguna di awal permainan selain untuk menyerang kroco atau menyembuhkan diri. Magic di sini bisa habis dan bisa diperoleh dengan 'mencuri' dari musuh atau dari spot tertentu yang tersebar di seluruh penjuru dunia. FFVIII dituding hanya menjual FMV belaka tanpa memperhatikan gameplay dalam permainan itu sendiri, namum dari berbagai keluhan itu FFVIII merupakan FF yang layak untuk dicoba.
Adegan dansa Squall dan Rinoa dalam cuplikan FMV
Di sini gamer akan dihibur oleh lantunan musik indah garapan Nobuo Uematsu dan beberapa adegan FMV yang memukau, kisah duo sedjoli Squall-Rinoa juga menjadi daya tarik tersendiri dari FFVIII. Salah satu adegan paling romantis dalam game FF adalah FMV adegan dansa Squall dan Rinoa. Yang aneh dalam FFVIII adalah gamer bisa naik level dengan cepat, bahkan sampai level maksimal 99, ya 99 tanpa gameshark. Sayangnya mendapatkan senjata terbaik cukup sulit disini, gamer harus mencari material tertentu dari monster yang dikalahkan, dan menggabungkannya menjadi senjata baru, yang tentu saja mendapatkannya tidak mudah. FFVIII kemungkinan merupakan eksperimen SQUARESOFT dalam mencoba variasi baru dalam hal gameplay dan penambahan FMV yang mencolok, dan ternyata cukup sukses meskipun ada keluhan semua itu tertutupi dengan kelebihan lain dari game ini, buktinya game FFVIII dinobatkan jadi best RPG 1999.

Final Fantasy terakhir untuk PS1

Serial FF memang menjadi tumpuan utama SQUARESOFT dalam meraih keuntungan, tidak heran jarak perilisan FF baru biasanya cukup singkat, antara 1 sampai 2 tahun saja, paling lama 3 tahun. Pada tahun 2000 SQUARESOFT kembali merilis serial FINAL FANTASY ke 9. Banyak gamer yang tercengang dengan desain karakter dalam FFIX, termasuk saya tentunya. Karakter FFIX dinilai memiliki desain karakter yang sedikit berbeda daripada serial FF lain, bahkan boleh dibilang sedikit nyeleneh.
Quina. karakter playable FFIX yang dianggap paling aneh
Disini Gamer bisa mendapatkan magic secara permanen dengan mempelajarinya dari armor atau senjata yang digunakan. Salah satu keunggulan FFIX adalah storyline yang menarik, dalam FFIX diceritakan ada dua planet yang saling bersinggungan, planet berwarna biru mirip bumi yang dinamakan gaia adalah planet yang indah, dan penuh dengan kehidupan, sedangkan tetangganya adalah planet merah yang disebut terra dimana planet itu sudah diambang kehancuran.
Zidane Tribal, protagonist utama FFIX
Inti game ini adalah pertempuran antara Gaia dan Terra. Dimana dalam pertempuran itu pasti ada karakter baik dan jahat, dalam FFIX makhluk mistis yang membantu dalam pertempuran dinamakan Eidolon, hanya penduduk dari Madain Sari saja yang bisa melakukan ritual pemanggilan Eidolon tersebut, (Eiko dan Garnett akan menjadi playable karakter yang bisa mensummon Eidolon) Madain Sari adalah kota para summoner yang sudah tidak berpenghuni. Dari segi gameplay sudah lebih baik dari FFVIII, bila gamer sudah mencapai tingkat status tertentu, gamer bisa mengeluarkan serangan spesial. Itu hanya bisa dilakukan jarang-jarang dan harus memenuhi gauge spesial di bawah layar. Zidane Tribal menjadi tokoh kunci dalam pengungkapan misteri planet terra dalam game ini. Zidane Tribal adalah seorang genome, makhluk berekor dari planet terra dan seorang anggota grup pencuri Tantalus. Ia ikut dalam penculikan Princess Garnett dari Alexandria, dan pertemuan dengan Garnet itu adalah awal petualangan Zidane dalam pengungkapan jati dirinya. Meski memiliki desain karakter yang unik FFIX menjadi FF modern yang memiliki nilai rating tertinggi dari semua seri FF dan hanya di bawah FF3 versi SNES (lihat gameranking). Gameplay yang unik, plus story yang memikat membuat gamer betah memainkannya. Ini menjadi kado perpisahan yang berkesan bagi pemilik PS1.

Dimulainya era 128 bit, Final Fantasy X dirilis untuk PS2

SQUARESOFT tidak berhenti mengembangkan RPG andalannya, dirilisnya konsol Playstation 2 pada 2001 menjadi titik awal buat SQUARESOFT memulai ekspansi teknologi mereka ke era yang lebih high tech. Sekuel FF pun kini sudah memasuki seri ke 10, dalam FFX SQUARESOFT mengangkat dua karakter yang menjadi protagonist utama game yakni Tidus dan Yuna. Mereka berasal dari dua peradaban yang sangat jauh perbedaan kemajuan teknologinya. Tidus adalah seorang atlet blitzball, olahraga mirip sepakbola yang ada di dunia FF, ia juga mahir menggunakan pedang. sedangkan Yuna adalah seorang putri summoner legendaris lord Braska, dalam dunia FFX summoner memiliki status sosial tinggi di masyarakat.
Salah satu percakapan antara Tidus dan Yuna
Inti cerita FFX adalah dimana ada sosok perusak yang dinamakan SIN. Ia adalah dewa kematian, pembawa kehancuran bagi dunia. SIN sebenarnya hanyalah sesosok monster raksasa yang dianggap dewa bagi masayarakat. Satu-satunya yang bisa membuat SIN 'mati' sesaat adalah para summoner, Yuna salah satunya. Orang yang terbunuh oleh SIN jiwanya tidak tenang dan menjadi arwah penasaran, satu-satunya cara agar arwah tersebut bisa kembali ke dunia roh adalah dengan tarian tertentu yang hanya bisa dilakukan summoner seperti Yuna, tarian itu dinamakan ikai okuri, yang berati tarian menggiring roh. Bersama Tidus yang menjadi bodyguard Yuna dan rekan yang lain mereka mencoba melawan sosok dewa bagi masyarakat yaitu SIN. Gameplay masih memakai ATB sistem, serangan spesial dalam game ini dinamakan overdrive dan Yuna menjadi satu-satunya karakter yang bisa melakukan pemanggilan makhluk gaib ke dalam battle. Ending game ini cukup mengharukan karena Auron dan Tidus yang berasal dari peradaban lampau berubah menjadi spirit dan menghilang di akhir permainan. FFX menawarkan sesuatu yang baru bagi gamer FF, system kamera sekarang sudah tidak kaku lagi tetapi mengikuti gamer yang menjelajahi area. Tidak menunggu waktu lama sekuel dari FFX muncul, dengan title Final Fantasy X-2. Protagonist utama kini dimainkan Yuna dan dua rekannya Paine dan Rikku yang juga wanita.
Penampilan Paine, Rikku dan Yuna dalam FFX-2
Final Fantasy X-2 meneruskan cerita dari FF sebelumnya, Yuna dan dua rekannya adalah kelompok yang disebut sphere hunters, sphere adalah potongan kristal fragmen yang mengungkap masa lalu dari Spira (nama dunia dalam FFX), mereka bersaing dengan Leblanc syndicate dalam setiap perburuannya (yang selalu dimenangkan Yuna). Dari fragmen sphere yang mereka temukan Yuna dan kelompoknya berharap bisa mengungkap misteri peradaban masa lalu Spira. Dalam pencariannya itu ia sempat bermimpi melihat seorang pria yang mirip dengan Tidus dengan seorang wanita, dan sebuah senjata besar menakutkan di belakangnya, belakangan diketahui senjata tersebut adalah Vegnagun, senjata pemusnah massal dari peradaban lampau yang hilang. Pria yang dilihatnya mirip Tidus adalah Shuyin dan kekasihnya Lenne (wanita mirip Yuna berambut panjang) mereka ternyata berasal dari peradaban hilang dimana Vegnagun diciptakan. Sedikit-demi sedikit rahasia Spira terungkap, di akhir permainan ia menemukan apa yang disebut 'rahasia' terbesar spira. Gamer bisa mendapatkan 'true ending' bila bisa menyelesaikan semua misi dalam game, dan tentu saja itu bukan pekerjaan yang mudah. Disini Yuna menggunakan dual gun sebagai senjata, dan tidak bisa melakukan summon lagi. Gamer bisa berganti job ditengah pertempuran, (mirip FF3). Job yang dipilih berpengaruh besar pada kekuatan tempur gamer saat melawan musuh. Job yang bisa didapat : warriorr, priest, black mage, red mage, singer, knight, gunner dll).
Yuna dengan senjata dual gun miliknya
FFX-2 dianggap merupakan FF dengan tampilan paling sexy, penampilan Yuna dengan pakaian kimono pada FFX berubah 180 derajat di sini. Apa yang ingin disampaikan adalah pada saat ini kondisi dunia yang telah menjadi damai setelah kematian SIN yang abadi. Karena peran besarnya dalam mengalahkan SIN, Yuna di sini terlihat seperti idol bagi masyarakat dunia. Adegan intro gamenya saja dimulai dengan adegan Yuna sedang bernyanyi di panggung dengan tampilan seksi. FFX-2 satu-satunya FF dengan heroine khas Charlie's Angel, meski kadang terkesan sedikit konyol dan norak tetapi keasikan bermain FF tetap ada. Gamer sejati FF pasti tidak akan melewatkan serial ini (khususnya cowo tentunya)

FF merambah Online, FFXI diluncurkan

SQUARE ENIX (nama usai merger dengan ENIX) sepertinya ingin mencoba peruntungan lain dari franchsise andalannya ini, kali ini dunia online. Banyak gamer yang penasaran bakal jadi seperti apa game FF bila dibuat online. FFXI menawarkan sesuatu yang berbeda, di sini gamer bisa membuat karakter yang mau dimainkan, entah itu cewe, cowo, ras sampai tipe job. Dunia dalam FFXI bernama Vana Dir, uniknya di sini kamu bisa bermain dengan gamer dari seluruh dunia via online.Gamer juga bisa bermain offline bila ingin mendapatkan momen khusus dengan orang tertentu. Karena kebanyakan game yang beredar di Indonesia bajakan, vitur online biasanya kurang bisa berjalan sehingga FFXI kelihatannya tidak terlalu dikenal gamer kita.
Pembuatan karakter dalam FFXI

FFXII hadir dengan konsep baru

SQUARE ENIX selalu melakukan evolusi dalam seri FF terbarunya. Mereka melakukan perubahan besar dalam FF ke 12. System kamera pada FFXII menjadi full 3D, gamer bebas mengarahkan kursor kamera ke arah yang diinginkan. Dunia menjadi lebih luas, dan besar. Gamer bisa dengan bebas menjelajahi peta dunia, seperti padang pasir, dungeon berukuran raksasa, sampai hutan belantara. Sama seperti FFXI musuh di sini nampak dalam layar, dan apabila terjadi kontak dengan musuh, battle langsung dimulai. Anggota partymu (maksimal 3) akan nampak muncul menemani player yang menjadi leader saat menjelajahi area di luar kota. Kadang ada karakter pendukung ke 4 yang akan membantumu dalam pertempuran, meski ia hanya dikendalikan oleh AI.
Sistem pertempuran FFXII
Final Fantasy XII bersetting di dunia bernama Ivalice, disitu teknologi modern dan sihir sudah menjadi bagian dari keseharian manusia. Saat ini Ivalice berada dalam kecamuk perang antar kerajaan, yaitu kerajaan Rozarria dari benua Ordalia dan kerajaan Archadia dari benua Valendia. Negeri Dalmasca yang terletak di antara dua negara pun ikut terlibat. Karakter utama game ini boleh dibilang ada 2, mirip FFX, Vaan dan Ashe, Vaan adalah seorang yatim piatu yang bercita-cita memiliki kapal terbang miliknya sendiri, akibat perang yang terjadi antar 3 negara Reks, kakak laki-lakinya yang seorang tentara tewas terbunuh. Vaan juga seorang pengantar barang dan hunter kecil-kecilan di Rabanasce, kota tempat tinggalnya. Sedangkan Princess Ashe merupakan seorang putri mahkota kerajaan Dalmasca, perang juga telah merenggut nyawa suami tercintanya pangeran Rassler dan ayahandanya.
Princess Ashe dari kerajaan Dalmasca
Princess Ashe berkeinginan menghentikan perang dan mengembalikan kedamaian pada tanah airnya, kerajaan Dalmasca. Dalam misi besar itu ia tidak sendiri, dan dibantu oleh beberapa orang yang satu tujuan dengannya. Termasuk Vaan, yang ingin membalaskan dendam kematian kakaknya. Battle system di sini bisa diatur secara otomatis dengan gambit mode, gamer tinggal mengatur skill dan magic yang akan dipakai saat bertempur, skill ataupun magic itu akan aktif dengan sendirinya bila diperlukan, contohnya saat terkena status abnormal atau bila gamer perlu penyembuhan diri. FFXII menjadi FF dengan jam permainan terlama, lebih dari 80-100 jam bila ditambahkan sidequest. Gamer bisa mendaftar menjadi hunter, dan menerima job dari orang tertentu. Semakin sulit misinya semakin besar imbalannya, ranking hunter gamer juga bisa naik. Secara keseluruhan FFXII tampil sangat apik dengan visualisasi dunia luas yang bisa dijelajahi gamer, gamer pasti akan terpukau dengan setting dunia dan desain bangunan yang muncul pada FFXII. sayangnya musik di sini tidak semenarik seri-seri sebelumnya, pun hal itu tidak menutupi berbagai kelebihan dari FFXII.

FF memasuki era next gen

Era Next generation diawali dari dirilsinya konsol Playstation 3 dan XBOX 360 oleh Sony dan Microsoft. FF 13 pun dirilis untuk kedua konsol tersebut. Boleh dibilang FFXIII benar-benar memaksimalkan grapis yang bisa dihasilkan oleh next gen konsol, hasilnya : game RPG dengan grapis terbaik saat ini. Setting dunia pada FF13 berada pada dunia melayang yang dinamakan Cocoon, yang dikendalikan pemerintahan Sanctum, Cocoon adalah dunia dengan peradaban teknologi yang sangat maju. Pemerintah sanctum melarang keras warganya untuk berhubungan dengan dunia bawah Cocoon yaitu gran pulse, berbeda dengan Cocoon Gran Pulse adalah dunia tanpa peradaban yang hanya berisi makhluk purbakala. Ada beberapa penduduk Cocoon yang secara tidak sengaja melakukan kontak dengan gran pulse, mereka kini dialabeli musuh dari Cocoon oleh pemerintah, salah satunya adalah Serah, yang merupakan adik dari tokoh utama game ini. Misi penyelamatan terhadap Serah pun dimulai.
Lightning, karakter utama wanita FFXIII
Dalam misi itu Lightning bertemu dengan beberapa orang dengan misi yang sama dengannya, yaitu melawan pemerintahan Sanctum. Karena suatu kejadian tidak terduga Lightning dan kelompoknnya, melakukan kontak dengan makhluk gran pulse yang dinamakan Fal'Cie, secara otomatis mereka berubah menjadi I'Cie, I’Cie secara natural adalah musuh dari Cocoon. Mereka kini memiliki kemampuan khusus, memanggil makluk mistis/summon ke dalam pertarungan. 
Sebagai I'Cie Lightning bisa memanggil Odin dalam pertempuran
FFXIII menawarkan konsep pertarungan baru yang dinamakan optima change atau paradigma shift dalam versi US, dimana disini gamer harus sering-sering mengganti role atau peran saat battle dimulai. Ada beberapa role yang bisa dikuasai gamer seperti Attacker (Fokus dalam menyerang), Medic (Fokus sembuhin karakter), Synergist (Memberi status positif) Defender (Bertahan total), Ravager (menyerang dengan magic) dan Saboteur (Memberi status negatif pada musuh).Herannya di sini gamer tidak mengalami kenaikan level, tetapi. skill, magic atau status gamer tetap bisa bertambah dengan crystalisasi mode, usai bertempur gamer akan memperoleh CP (Cyrstal Point), CP inilah yang akan digunakan menaikkan status karakter. Gamer bisa meningkatkan kekuatan senjata dengan mengupgradenya dengan material tertentu pada save point. Sistem ATB tetap dipertahankan dalam gameplaynya.
Sistem pertempuran FFXIII
FFXIII memiliki keunggulan-keungggulan yang sudah semestinya dimiliki oleh RPG papan atas, di sini gamer akan dimanjakan dengan grapis cantik khas FF pada konsol next gen. CG (Cinematic Grapic) menjadi lebih sering ditampilkan ketimbang FMV yang sebenarnya sudah ketinggalan zaman. Gamer veteran FF pasti bisa langsung beradaptasi dengan sistem baru yang ada pada FFXIII, berbeda dengan gamer yang baru mengenal FF tentunya. Sekuel dari seri ke 13 ini pun sudah disiapkan oleh SQUARE ENIX. FFXIII-2 dijadwalkan akan dirilis akhir tahun 2011 ini. Sepertinya tidak banyak perubahan pada gameplay, namun gamer dikabarkan bisa menjelajahi portal waktu, artinya gamer bisa pergi ke masa lalu maupun masa depan. Protagonist utama yang sudah dipastikan muncul tentu saja Lightning, yang kini tampil beda dengan balutan armor putih.
Salah satu adegan Noel dan Serah dalam FFXIII-2
Serah yang hanya menjadi karakter biasa pada seri sebelumnya di sini menjadi playable. Senjata yang ia gunakan adalah panah. Noel, karakter protagonist baru adalah pria yang muncul dari masa depan. Diceritakan di sini masa depan telah binasa dan Noel adalah satu-satunya manusia yang selamat. Tidak diketahui apa yang menyebabkan kehancuran tersebut, Noel pun tidak bisa mengingat apa yang terjadi sebenarnya. Beberapa karakter lama akan kembali muncul, selain Lightning, Snowe dan Hope dikabarkan akan hadir kembali dengan tampilan yang lebih dewasa. SQUARE ENIX juga menyiapkan FF seri ke 14 yang kabarnya akan kembali merambah dunia online, belum banyak yang bisa diketahui dari seri teranyar tersebut, namun bisa dipastikan adalah gamer kembali akan membuat karakter sendiri dan bisa berinteraksi dengan gamer di seluruh dunia.

In The End

FF merupakan franchise laris dan fenomena tersendiri dalam dunia RPG. Sulit untuk tidak ‘melek’ terhadap karya cantik SQUARE ENIX yang satu ini khususnya penggemar RPG. Kita tidak bisa membayangkan 'evolusi' seperti apalagi yang akan muncul dalam serial baru FF.
(NB : FF yang dibahas di sini merupakan FF serial utama dan bukan serial spin off/sampingan)


5 komentar:

  1. Saya paling suka FF VIII game playnya keren endingnya bagus

    BalasHapus
  2. PS 1 FF 1-9 udah pernah main semua, tapi yang tamat cuma FF 1,2 and 7. pas mo mainin FF IX optiknya udah ga kuat, sering nge-hang (T_T)...

    BalasHapus
  3. baru maenin FFVII, FFIX, FFX, FFXII pake emulator semua :D

    BalasHapus
  4. di hatiku cuma ada FF VIII + FFX

    BalasHapus
  5. Ane udh tamat semua seri utamanya kecuali FFII :) best FF dari segi story ane suka FFIX dan X, dari segi gameplay ane suka FFXIII , FFXV jg lumayan bagus gameplaynya cuma udh mulai menjurus ke Action RPG emang kyknya tren RPG turn based mulai ditinggalkan Square Enix 🤔

    BalasHapus